Di Desa Krajan, tepatnya di rumah Pak Supar, warga RT 01, terdapat Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) yang menjadi tempat belajar mengaji bagi anak-anak. Anak-anak yang belajar di TPQ ini berasal dari RT 01 dan RT 02, dengan jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga siswa kelas 6 SD. Kegiatan mengaji di TPQ dilaksanakan setiap hari, kecuali hari Jumat yang ditetapkan sebagai hari libur. Kegiatan pembelajaran di TPQ ini terstruktur dengan jadwal yang disusun untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para siswa. Â Pada hari Selasa, anak-anak belajar menulis khot dan tajwid, sementara hari Rabu diisi dengan pembelajaran tajwid secara bersama-sama. Kegiatan pada Kamis malam lebih unik, yaitu belajar banjari bersama grup hadroh Desa Krajan. Anak-anak yang sudah mahir bermain hadroh bahkan sering diundang untuk tampil dalam acara syukuran desa dan membawakan qosidah bersama grup hadroh desa.
Setiap selesai pembelajaran, anak-anak melanjutkan dengan hafalan surat pendek atau doa sehari-hari. Untuk memudahkan proses belajar, mereka dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan kemampuan. Kelompok pertama adalah untuk anak-anak PAUD yang masih belajar Iqro dasar. Kelompok kedua terdiri dari anak-anak yang sudah memahami dasar tetapi belum lancar membaca Al-Qur'an, sedangkan kelompok ketiga adalah untuk anak-anak yang sudah mahir membaca Al-Qur'an. Pembagian kelompok ini bertujuan agar pembelajaran lebih efektif dan setiap anak mendapatkan perhatian yang sesuai dengan tingkat kemampuannya.
Kegiatan ini dibimbing oleh tiga orang guru, yaitu Pak Supar, yang juga merupakan pendiri TPQ, keponakan beliau yang bernama Yusuf, dan saudara beliau, Mbak Raras. Ketiga pengajar ini menggunakan metode Iqro untuk mengajarkan anak-anak membaca Al-Qur'an. Namun, ada kendala yang dihadapi, terutama dalam pembelajaran khot dan penulisan tajwid. Keterbatasan kitab yang tersedia mengakibatkan anak-anak harus bergantian dalam menulis, sehingga proses pembelajaran menjadi kurang efisien. Meskipun begitu, semangat anak-anak tetap tinggi, dan mereka terus menunjukkan antusiasme dalam belajar.
TPQ ini sempat mendapatkan bantuan berupa kitab dan Al-Qur'an dari Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Jabung (SKJ). Bantuan ini sangat membantu, meskipun kebutuhan kitab belum sepenuhnya terpenuhi. Kehadiran kami, mahasiswa KKM dari UIN Malang, juga memberikan dampak positif. Kami membantu dalam kegiatan belajar mengajar, termasuk pembelajaran tajwid, pengamalan tajwid, dan penulisan khot. Dengan keterlibatan kami, efisiensi pembelajaran dapat ditingkatkan, dan suasana belajar menjadi lebih hidup. Pak Supar pernah menyampaikan bahwa salah satu tantangan utama TPQ adalah lokasi yang cukup jauh bagi beberapa anak, sehingga membuatnya kurang ramai. Namun, berkat kerja sama yang baik antara guru, mahasiswa KKM, dan masyarakat setempat, pembelajaran di TPQ ini tetap berjalan lancar.
Meski menghadapi berbagai tantangan, semangat anak-anak di TPQ Desa Krajan tidak pernah surut. Mereka selalu antusias mengikuti arahan dari para guru dan menunjukkan keinginan kuat untuk belajar. Dengan dukungan dari berbagai pihak, TPQ ini diharapkan dapat terus menjadi tempat yang nyaman dan berkualitas dalam membentuk generasi Qurani yang berakhlak mulia. Kolaborasi antara guru, mahasiswa KKM, dan masyarakat menjadi bukti bahwa kerja sama dapat membawa manfaat besar bagi pendidikan anak-anak di desa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H