Mohon tunggu...
Money

Kuliner Indonesia, Pembawa Nama Indonesia ke Mancanegara

23 Januari 2017   03:07 Diperbarui: 24 Januari 2017   09:34 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pameran international Lifestyle of Health and Sustainability (LOHAS) Korea sumber: Detik.com

Di Indonesia selain keindahan objek-objek wisatanya, para pengunjung juga bisa mencari dan menikmati makanan khas yang menonjol di setiap daerah. Kita sebut saja Jakarta dengan Kerak Telor, Yogya dengan Gudeknya yang khas, Palembang dengan Mpek-Mpek ataupun Padang dengan Nasi Padang serta Rendangnya dan yang lainnya.

Banyak program pemerintah yang berusaha untuk memperkenalkan makanan khas Indonesia di mancanegara. Salah satunya yang baru saja dilaksanakan adalah “Festival Colorful Indonesia” yang berlangsung di Pavillon Dauphine Paris, Prancis pada tanggal 14 hingga 16 oktober 2016 yang lalu. Dalam acara tersebut terlihat keantusiasan para duta-duta besar dari berbagai negara serta masyarakat paris yang hadir. Mereka sangat mengapresiasi makanan Indonesia dan mengatakan bahwa makanan Indonesia sangatlah lezat dan memiliki cita rasa yang unik.

Chef Degan Septoadji bersama para Dubes di Festival Colorful Indonesia sumber detik.com
Chef Degan Septoadji bersama para Dubes di Festival Colorful Indonesia sumber detik.com
Selain kuliner minuman-minuman di Indonesia juga tidak kalah mengagumkan. Kita bisa lihat kopi dan teh indonesia yang sudah terkenal di luar negeri. Salah satunya adalah teh, saat ini Indonesia merupakan produsen teh terbesar ketujuh di dunia. Dan ini membuat banyak anak muda yang mencoba berinovasi untuk mengkreasikan teh dalam berbagai varian dan rasa.

Negara Produsen Teh Terbesar pada Tahun 2014:

1. Cina
1,980,000
2. India
1,184,800
3. Kenia
445,105
4. Sri Lanka
338,032
7. Indonesia
132,000

dalam ton metrik
 Sumber: Statista

ARAFA TEA

Salah satu pelaku usaha yang mengolah komoditas teh menjadi berbagai varian penganan adalah Ifah Syarifah. Ia membuat usaha dalam bidang teh terkhusus untuk teh hijau atau Green Tea. Dia merintis bisnis yang diberi nama Arafa Tea bersama adiknya Evi Amalia sejak 2007. Berkat kegigihan dan kerja keras, mereka bisa meraup omzet Rp350 juta—Rp400 juta per bulandari bisnis olahan green tea ini.

teh dan bubuk teh yang dijual oleh Arafa tea
teh dan bubuk teh yang dijual oleh Arafa tea
Coklat Green tea dengan 3 level yaitu, original, Sweet dan Addict
Coklat Green tea dengan 3 level yaitu, original, Sweet dan Addict
Arafa tea green tea yang memproduksi kosmetik dari unsur teh by arafatea.com
Arafa tea green tea yang memproduksi kosmetik dari unsur teh by arafatea.com
Arafa tea membawa kita untuk bukan sekedar meminum secangkir teh, tetapi juga menikmati tiap teguk penuh syukur akan karunia alam nusantara. Arafa tea juga merupakan salah satu dari sepuluh bisnis yang sudah terpilih di Bekraf untuk difasilitasi dan dibimbing oleh Bekraf.

Produk produk Arafa Tea juga sudah banyak dikenal di masyarakat. Bisnis asal bandung ini telah memproduksi berbagai macam olah yang berbahan dasar teh.  Mulai dari teh, bubuk teh, makanan hingga kosmetik.

Ada juga beberapa produk mereka yang unik dan menarik. Setelah berhasil merilis minuman instan serta cokelat yang berbahan dasar Green Tea, kakak beradik asal Bandung, Jawa Barat ini mencoba sesuatu yang baru. Mereka mencampur opak ketan dan cokelat green tea ditaburi dengan salah satu jenis teh Jepang yang bernama genmaicha.

Rice Cracker Arafa tea
Rice Cracker Arafa tea
Dengan membawa Rasa dari opak yang berbahan dasar tepung beras tetap asli. Namun, kemudian dicampur dengan balutan cokrlat yang meleleh di lidah. Belum lagi ada rasa dan aroma daun teh kering dan beras. Rasa opak yang biasa-biasa saja jadi istimewa. Bahkan, menurut Evi sang pemilih Arafatea, opak Green tea ini pernah dipesan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebanyak 2.500 opak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun