Pada tanggal 12 Januari 2025, kegiatan penyuluhan mengenai pencegahan stunting dilaksanakan di Sidomulyo oleh KKM Sidomulyo 165. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Dengan tema "Pencegahan Stunting untuk Masa Depan yang Lebih Baik," kegiatan ini dihadiri oleh para orang tua, kader PKK dan masyarakat umum yang antusias mendalami informasi terkait tumbuh kembang anak.
Stunting dijelaskan sebagai kondisi gangguan pertumbuhan kronis pada anak yang ditandai dengan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Hal ini biasanya terjadi selama periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yakni sejak anak berada dalam kandungan hingga usia dua tahun. Ciri-ciri anak stunting meliputi tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya, berat badan yang sulit naik atau cenderung menurun, perkembangan tulang dan gigi yang terhambat, serta perkembangan otak yang lambat. Anak yang mengalami stunting juga cenderung memiliki IQ lebih rendah, mudah sakit, cepat lelah, dan wajah yang terlihat lebih muda dibandingkan anak seusianya.
Bahaya stunting menjadi salah satu poin utama yang dibahas dalam penyuluhan ini. Anak yang mengalami stunting memiliki risiko perkembangan otak yang terhambat, sistem kekebalan tubuh yang menurun, serta produktivitas yang rendah ketika dewasa. Selain itu, stunting juga berkontribusi pada siklus kemiskinan, karena anak dengan keterbatasan fisik dan mental sulit bersaing secara produktif di masa depan. Penyebab utama stunting meliputi kekurangan gizi kronis selama kehamilan dan masa awal kehidupan, infeksi berulang, pola asuh yang kurang memadai, serta kondisi lingkungan seperti minimnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang baik.
Penyuluhan ini juga memberikan panduan tentang langkah-langkah pencegahan stunting. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi seimbang sejak masa kehamilan, memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, dan melanjutkannya dengan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi. Imunisasi lengkap juga ditekankan sebagai salah satu cara untuk mencegah penyakit yang dapat menghambat tumbuh kembang anak. Selain itu, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta stimulasi perkembangan anak juga dianggap penting untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.
Kegiatan ini menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah stunting. Para kader kesehatan didorong untuk terus memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya gizi seimbang, kebersihan lingkungan, dan imunisasi. Orang tua pun diajak untuk aktif memantau pertumbuhan anak dengan rutin memeriksakan berat badan dan tinggi badan ke posyandu. Dengan upaya bersama, diharapkan angka stunting di wilayah Sidomulyo dapat menurun secara signifikan.
Secara keseluruhan, penyuluhan ini menegaskan bahwa pencegahan stunting merupakan investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang sehat dan produktif. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan cara pencegahannya, masyarakat dapat mengambil langkah konkret untuk memastikan setiap anak memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang secara optimal. Kesehatan anak adalah tanggung jawab bersama, dan setiap upaya yang dilakukan hari ini akan memberikan dampak besar bagi masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI