Mohon tunggu...
Artha Nugraha Jonar
Artha Nugraha Jonar Mohon Tunggu... Administrasi - Logistics Profesional

https://arthanugraha.com I have almost 10 years experience working at logistics industry with has several job title like Inventory Control manager, Warehouse Manager, Contract Analyst Manager, IT Manager and Business Development Manager. in my spare time, I wrote code with a variety of programming languages and technologies.

Selanjutnya

Tutup

Money

Waspada Strategi Outsource Proses Supply Chain

3 Mei 2016   13:02 Diperbarui: 3 Mei 2016   13:11 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mendayagunakan proses di dalam rangkaian supply chain management sama sekali bukanlah hal yang tabu. Dengan kompleksitas yang tinggi, maka boleh-boleh saja seorang Supply Chain Manager menentukan sikap untuk menggunakan  bantuan dari pihak lain untuk ikut serta melakukan proses-proses di dalam supply chain.

Sebelumnya mari kita urai satu demi satu mengenai kompleksitas di dalam Supply Chain.  Ada 7 (tujuh) kompleksitas yang bisa timbul, antara lain:

  1. Kompleksitas Jaringan
  2. kompleksitas Proses
  3. Kompleksitas Rentang Pekerjaan
  4. Kompleksitas Customer
  5. Kompleksitas Supplier
  6. Kompleksitas Organisasi
  7. Kompleksitas Arus Informasi

Solusi untuk mengatasi kompleksitas ini adalah melakukan perubahan proses agar lebih efektif maupun efisien. Tetapi, jika memang kompleksitas tersebut tetap ada, sementara resource yang dimiliki tidak sebanding (baca: waktu, manusia) maka solusinya adalah menggunakan resource lain dalam pengelolaan entitas tersebut.

Sebagai contoh yang lazim digunakan di dalam supply chain dalam scope distribusi adalah menggunakan 3PL (Third Party Logistics) untuk mengelola distribusi dan penyimpanan baik bahan baku maupun final product hingga distribusi ke customer. Dengan service level tertentu yang tentu sudah diadjust di dalam biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggunakan 3PL tentu harapannya adalah produktivitas bisa ditingkatkan tanpa adanya hambatan dalam melakukan pengelolaan distribusi dan penyimpanan.

Tetapi bom waktunya adalah, jika semakin banyak outsource yang digunakan, maka Supply Chain Manager sebgaia seorang yang memimpin orkestra sebuah produksi, harus memastikan bahwa outsource tersebut bekerja sesuai dengan arahan dari sang conducter / Supply Chain Manager. Kegagalan pencapaian oleh salah satu outsource akan berakibat pada terhambatnya proses yang lain, bahkan bisa mengakibatkan shutdown pada proses produksi.

Beberapa catatan bagi seorang Supply Chain Manager dalam menentukan sikap ketika akan memilih outsource antara lain:

  1. Memastikan memetakan kompleksitas dari entitas yang akan dioutsource
  2. Outsource mempunyai Service Level yang sesuai dan pemantauan KPI secara berkala
  3. Mempunyai worst scenario maupun recovery plan jika outsource yang digunakan tidak mendelivered servicenya sesuai dengan yang diharapkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun