[caption caption="mengharukan T,T"][/caption]
Sama seperti tanggal 17 agustus tahun lalu, tahun lalunya, tahun lalu tahun lalu lalunya lagi, saya sudah siap nangkring di depan tvri. Bukan  tanpa alasan saya lebih memilih tvri di banding stasiun tv swasta lain, karena meski gambarnya lebih buram ,namun sesi medley lagu nasional dan lagu daerah yang saya nantikan, selain penampilan paskibra, tidak akan dipotong, hehehe.
Saya kira ini adalah kali pertama presiden Jokowi menjalankan tugasnya sebagai inspektur upacara. Dan saya akui, meski saya sangat kzl nilai tukar rupiah terhadap dolar menyebabkan harga handphone makin meningkat, di bawah komando Jokowi saya merasa lebih bangga berbangsa Indonesia. Saya tidak tahu mengapa, saya bukan pecinta Jokowi atau semacamnya, tapi ajakannya dalam tagline kemerdekaan tahun ini 'Ayo Kerja' memberikan saya semangat.
Upacara tahun ini memiliki beberapa hal baru dan barangkali berbeda dibanding upacara-upacara pada zaman SBY. Saya dan beberapa teman yang tidak punya kerjaan bahkan menganggapnya cukup menarik untuk didiskusikan ala kadarnya. Upacara diawali biasa saja, namun makin ke belakang, bagian-bagian tertentu membuat saya menahan air mata. Ini beberapa yang saya perhatikan:
1. Jawaban yang disampaikan Jokowi kepada komandan upacara yaitu "Laksanakan", sedangakan SBY akan menjawab "Lanjutkan". Saya masih ingat saat masa-masa pilpres 2009, jawaban SBY kepada komandan upacara membuat tamu di istana tertawa -_-.
2. Pembawa baki bendera pusaka masih tetap pelajar putri (ya iyalah), namun kali ini saya langsung memanggil adik saya "Bro, yang bawa baki orang Tionghoa," Beberapa menit kemudian salah satu teman saya mengirimkn pesan "Yang bawa bendera orang cina ..." Saat itu tenggrokan saya terasa sakit, rasanya pengen nangis.
3. Tahun ini 4 putra-putri Papua memerankan peran penting nan menonjol: menjadi pengerek bendera, membacakan semacam prosa tentang bangga menjadi anak Indonesia, membacakan puisi di tengah-tengah lagu Gebyar-Gebyar, dan menjadi penyanyi Solo di hadapan presiden. Konsen presiden dalam mengembangkan dan mengutamakan wilayah timur, khususnya Papua, patut diacungi jempol. Pengembangan teknologi 4G misalnya, sudah dikerjakan dari Mei lalu, tapi saya tidak yakin apakah benar-benar sudah berfungsi atau kala itu berfungsi hanya karena kedatangan Jokowi -_- Ya Tuhan, jangan pisahkan mereka dari kami dan kami dari mereka.
4. Pembacaan (saya pikir) prosa 'Mimpi Anak Indonesia' oleh 2 siswa sekolah dasar, salah satunya dari Papua, merupakan bagian yang paling menyayat hati T,T (puisi pas gebyar-gebyar juga pastinya)
"Indonesia sudah merdeka 70 tahun, berbagai kemajuan telah dicapai. Saya bangga, namun saya punya mimpi tentang Indonesia di masa mendatang.
Saya memimpikan 10 tahun mendatang tak ada lagi korupsi sehingga uang untuk pendidikan tak lagi kurang, anak Indonesia akan pintar sehingga Indonesia menjadi negara super power.Â
Saya ingin tiga tahun mendatang akses internet bisa di seluruh Indonesia, WiFi gratis, sudah gitu cepat lagi.Â