Apa yang anda pikirkan ketika sedang menonton sebuah sinetron, kemudian seorang tokoh dari sinetron tersebut kehilangan dalam sekejap rambutnya? Dia terkena kanker? Ya, saya juga berpikir demikian! Begitulah yang ada dalam benak saya sebelum masuk, oh tidak, bahkan setelah sekian lama berkuliah di sini. Mulut saya menganga sebesar-besarnya ketika akhirnya mendapatkan pencerahan dari kuliah  tentang efek merugikan obat sitostatik. Yah, agak memalukan memang, tapi marilah terima kenyataan dan terus bergerak maju! Obat sitostatik sendiri adalah obat kanker yang dapat menekan pertumbuhan dan pembelahan sel. Selain obat sitostatik juga dikenal obat sitotoksik yang langsung membunuh sel kanker saat membelah. Nah sekarang apa hubungannya obat kanker dan kebotakan dan sinetron? Baiklah, jadi sinetron kebanyakan sudah mencekoki saya tentang kanker yang menimbulkan kebotakan. Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah efek terapi kanker yang sifatnya sudah saya sebut di atas; membunuh, menekan pertumbuhan dan pembelahan sel kanker yang tidak terkendali. Yah, sel kanker memang tidak seperti sel tubuh normal, dia telah kehilangan sifat dan fungsinya, serta dapat tumbuh seenak hati, hingga kemudian melakukan 'sabotase' atas tubuh kita. Namun ternyata efek obat kanker tidak hanya mengenai sel kanker itu sendiri, melainkan juga mengenai sel normal tubuh yang sifatnya memang cepat membelah, seperti sel folikel rambut,  sel  kulit, sel di sistem pencernaan, dan sel-sel darah. Efek pada rambut berujung pada kebotakan yang sering kita lihat di film dan sinetron. Efek pada sistem pencernaan mengakibatkan pasien  mengalami muntah luar biasa yang bisa berakibat pada menurunnya berat badan. Itu sebagian efek tidak mengenakkan terapi kanker yang membuat pasien enggan untuk berobat. Efek-efek lain yang tidak kalah hebatnya akan membuat kita berpikir dua kali untuk terkena kanker (siapa juga yang mau kena kanker sih? -_-). Kembali saya merenung tentang dunia perfilman dan persinetronan kita yang banyak membuat orang salah kaprah. Saya salah satunya, mengira kebotakan Nikita Willy gara-gara penyakitnya, dan sempat mengira benturan ringan pada kemudi mobil dapat mengakibatkan amnesia. Hadeeehh... -_-" [caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="ini Nikita Willy loh..."][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H