Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup. Masalah kesehatan di masyarakat saat ini mulai bergeser dari penyakit menular ke arah penyakit tidak menular. Penyebab kematian utama penduduk semua golongan umur pada saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular secara berurutan yaitu stroke, hipertensi, diabetes mellitus, tumor ganas/kanker, penyakit jantung, dan pernafasan kronik. Pengendalian Penyakit Tidak Menular mempunyai peranan penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat.Â
Pada saat ini PTM tidak hanya terjadi pada usia lanjut. Berdasarkan data Balitbangkes Kemenkes RI tahun 2017, angka PTM cenderung mulai meningkat pada usia 10-14 tahun dan akan semakin meningkat pada usia produktif.Â
Mahasiswa KKN-PPM UGM Periode 1 Tahun 2024 di Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul bersama dengan UPT Puskesmas Patuk II melaksanakan program Skrining Penyakit Tidak Menular berupa pemeriksaan gula darah, Mobile Test HIV, serta penyuluhan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Reproduksi Remaja. Program dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Patuk (24 April 2024), SMPN 3 Patuk (23 April 2024), SMPN 4 Patuk (29 April 2024), serta SMPN 5 Patuk (26 April 2024).
Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM Kluster Medika dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Ir. Muhamad, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng. berkoordinasi dengan Kepala UPT Puskesmas Patuk II drg. Sriwidyaswati beserta Tim Promosi Kesehatan mengenai pelaksanaan kegiatan skrining serta materi penyuluhan oleh mahasiswa KKN-PPN UGM.
Kegiatan diawali dengan pemeriksaan gula darah menggunakan glukometer dan pemeriksaan HIV dengan sasaran kegiatan adalah seluruh siswa-siswi. Hasil pemeriksaan gula darah ditulis bersama dengan data diri siswa untuk kemudian menjadi arsip data sebagai tindak lanjut UPT Puskesmas Patuk II serta dilaporkan ke sekolah.
Penyuluhan mengenai Diabetes Melitus dan Kesehatan Reproduksi dilaksanakan setelah kegiatan pemeriksaan gula darah dan HIV.Â
Hasil pemeriksaan gula darah menunjukkan bahwa terdapat beberapa siswa yang memiliki nilai gula darah diatas normal. Setelah dilakukan penggalian faktor risiko kepada yang bersangkutan. Pada siswa-siswi yang memiliki nilai gula darah yang cenderung tinggi maka dilakukan penggalian faktor risiko serta edukasi terkait pengendalian faktor risiko. Salah satu faktor risiko yang berpengaruh pada tingginya nilai gula darah remaja adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti jajanan yang banyak mengandung gula, minuman kemasan, teh/kopi manis, serta sedentary life style.
Program Skrining dan Penyuluhan PTM dan Kesehatan Reproduksi Remaja SMP dan SMA/K di Kecamatan Patuk berjalan dengan baik. Harapannya program ini dapat berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah Kecamatan Patuk untuk menekan angka Penyakit Tidak Menular pada masyarakat khususnya kelompok usia remaja. Hal ini sebagai salah satu upaya Indonesia untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas menuju Indonesia maju pada tahun 2045 mendatang.