Mohon tunggu...
Arsyica
Arsyica Mohon Tunggu... -

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uniknya Masjid di Suriname yang Mempunyai Dua Arah Kiblat

9 Agustus 2013   17:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:29 8476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1376044652221399865

[caption id="attachment_271351" align="aligncenter" width="320" caption="www.penunjukarahkiblat.blogspot.com"][/caption]

Suriname adalah salah satu negara di benua Amerika atau lebih tepatnya di Amerika Selatan yang merupakan negara bekas jajahan Belanda. Suriname baru merdeka dari Belanda pada tanggal 25 November 1975. Di negeri ini sekitar 15% adalah warga keturunan Jawa. Karena sama-sama sebagai negara jajahan Belanda, orang orang jawa ini dibawa dari Hindia Belanda (Indonesia) ke Suriname mulai tahun 1890 – 1939 untuk dijadikan kuli kontrak.

Karena banyaknya orang keturunan jawa di Suriname sehingga tradisi dan adat istiadat Jawa juga banyak tersebar disana. Tidak kecuali juga dengan Agama Islam. Jumlah penduduk yang beragama Islam di Suriname kurang lebih sampai 15%, dimana hampir sebagian besar pemeluknya adalah orang keturunan Jawa.

Yang Unik dari pemeluk agama Islam di Suriname adalah tempat ibadah mereka yaitu Masjid yang mempunya dua arah kiblat yang berbeda, bahkan bertolak belakang. Seperti diketahui bahwa Suriname secara geografis letaknya berada di sebelah barat Mekah, Arab Saudi. Sedangkan Indonesia sendiri secara geografis berada disebelah timur kota Mekah dimana bangunan Ka’bah sebagai kiblat umat islam ada didalamnya.

Dalam menjalankan sholat orang Islam diwajibkan untuk menghadap kiblat, yaitu menghadap Ka’bah. Umat Islam Indonesia dalam menentukan arah kiblat secara umum adalah dengan menghadap ke arah barat. Dan inilah yang sebagian umat meyakininya bahwa arah kiblat adalah barat.

Sehingga pada jaman dahulu orang Jawa yang beragama Islam banyak di dibawa ke Suriname untuk dijadikan kuli kontrak dan akhirnya turun temurun jadi warga negara Suriname. Sebagai orang islam jawa, mereka membawa keyakinannya itu sampai ke suriname, demikian juga dalam hal menentukan arah kiblat.

Banyak Masjid di Suriname yang dibangun oleh umat islam keturunan jawa ini, yang masih mengikuti tradisi leluhur orang jawa, dengan menentukan arah kiblatnya ke arah Barat. Mereka masih meyakini bahwa arah kiblat waktu sholat adalah kea rah Barat sebagaimana yang leluhur mereka lakukan di Indonesia.

Dan seiring dengan berjalannya waktu dan semakin banyaknya pengetahuan tentang agama Islam terutama tentang menentukan arah sholat, kaum muda Islam Suriname mulai pelan-pelan merubah pandangan yang meyakini sholat itu menghadap ke Barat, dengan merubah/ membangun tempat ibadah baru dengan arah kiblat yang benar yaitu mengarah ke Ka’bah (kota Mekah) yang kebetulan di Suriname menghadap ke Timur.

Secara pelan-pelan, mereka mencoba merubah pandangan kaum tua untuk mengarahkan arah sholatnya ke timur. Upaya ini ada tingkat keberhasilannya tapi masih belum bisa semuanya. Sampai saat ini masih banyak ditemui masjid-masjid yang arah kiblatnya masih menghadap ke arah Barat.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR BATIN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun