Pandemi yang sempat melanda seluruh dunia khususnya Indonesia sepertinya kian berangsur pulih, di tahun 2021 ini sebagian aspek yang selama hampir 1,5 tahun sempat 'mati' kini mulai kembali secara bertahap, melihat dari kebijakan Menkominfo yang mengizinkan konser musik dan resepsi pernikahan skala besar asal tetap dengan pedoman penerapan protokol kesehatan dipatuhi.Â
Hal ini sepertinya yang mendasari penggiat seni untuk mulai kembali memamerkan karya nya lewat pameran secara offline, seperti yang kita tahu selama masa pandemi pameran-pameran seni dilakukan online/daring (dalam jaringan).
 Tentunya baik pameran secara offline maupun online sama sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, contoh kelebihan pameran secara online adalah karya seniman itu mungkin bisa diakses secara lebih luas oleh orang diluar sana, namun tentunya seniman itu sendiri kurang mendapatkan kepuasan tersendiri bila pameran dilakukan secara online.Â
Tentunya itu yang mendasari antusiasme penggiat seni di Kota Bandung untuk kembali melakukan pameran secara offline, terlihat dari mulai banyaknya pameran-pameran yang mulai dilakukan di galeri seni ternama di Kota Bandung seperti Selasar Sunaryo Art Space, NuArt Sculpture Park, Lawangwangi Creative Space, dan masih banyak lagi.Â
Namun ada yang unik bila kita melihat pameran Bandung Photography Month, pameran fotografi ini memilih tempat yang tidak biasa digunakan untuk seniman memamerkan karyanya, dimana tempat yang digunakan adalah Pasar Antik Cikapundung yang sejatinya adalah pasar yang memperjual belikan barang barang antik.Â
Lebih menariknya lagi pameran yang dilakukan dalam rentan waktu satu bulan (16 Oktober 2021-16 November 2021) ini memajangkan karya senimannya didalam sebuah bupet antik.
Bandung Photography Month ini sebenarnya adalah acara pameran fotografi tahunan yang sempat ditiadakan di tahun 2020 lalu, itu karena sedang merajalelanya kasus Covid 19, dan baru pada tahun 2021 ini pameran Bandung Photography Month ini kembali digelar.Â
Pameran ini tentunya menjadi pameran yang unik, kembali lagi karena pemilihan tempatnya yang tidak biasa. Namun itu juga sebenarnya bisa menjadi bumerang, karena pengunjung bisa jadi terganggu oleh pengunjung pasar saat sedang melakukan apresiasi karya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H