Mohon tunggu...
Arsyi Pamma
Arsyi Pamma Mohon Tunggu... profesional -

Scuba Diver\r\nBlogger di wordpress.com\r\BEI trader

Selanjutnya

Tutup

Money

Dari Game Angry Bird dan Ikon Rio de Janeiro

20 Desember 2013   02:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:43 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1387478160223322685

Angry Bird, burung yang populer melalui game IoS lalu android, diunduh sekitar 49 pasar luar negeri dan 1 triliyun pengguna internet sejak Desember 2009. Game ini boleh dibilang sangat familiar dikalangan anak-anak dan remaja karena permainan yang sederhana tapi membuat ketagihan untuk melanjutkan level demi level. 'burung marah' yang sebenarnya adalah burung yang lucu dan menggemaskan. Angry bird dalam sebuah film Rio, secara implisit lebih pada impresi budaya sebuah negara.Setelah menonton film Rio, sebuah film animasi dengan latar Rio De Janeiro, negara bagian Brasil. menceritakan tentang burung macaw yang sudah langkah, Blu adalah seekor burung (jantan) diantara ratusan dan mungkin ribuan yang menjadi korban penjualan satwa langkah. Seorang peneliti (Tulio) dari lembaga konservasi asal Brasil ingin mengawinkan Blu dengan Jewel (betina) yang masih tersisa dari spesies yang ada di Brasil. Sejak itulah  atmosfer Rio De Janeiro di explore dari banyak sisi antara lain karnaval terbesar dan tradisi sepak bola yang kental. Terlepas dari plot film ini,  Pada tahun 2012, Rio de Janeiro, beserta lanskap Carioca ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Program ini bertujuan untuk mengkatalog, menamakan, dan melestarikan tempat-tempat yang sangat penting agar menjadi warisan manusia dunia. Tempat-tempat yang didaftarkan dapat memperoleh dana dari Dana Warisan Dunia di bawah syarat-syarat tertentu. Program ini diciptakan melalui Pertemuan Mengenai Pemeliharaan Warisan Kebudayaan dan Alamiah Dunia. (wikipedia) Entah apa itu semua berhubungan atau tidak. Kesan yang saya temukan dalam film tersebut mendeskripsikan latar negara Rio De Janeiro sebagai kota budaya, plesiran, alam yang indah dan satwa burung yang beragam. Sebuah impresi besar melintasi banyak negara melalui Game dan Film. Indonesia sebuah negara yang memiliki banyak budaya (wayang) dll, kesenian,  alam yang indah, satwa yang langkah, boleh dibilang mungkin lebih dari Rio De Janeiro, belum pernah mengalami pencapaian yang besar dalam rangka memperkenalkan sebagai motif nilai tambah ekowisata sebagaimana kasus Rio. Negara menurut pandangan saya utamanya dalam kancah bisnis global, harus berperan aktif untuk merangsang kreatifitas anak-anak bangsa untuk memperkenalkan Indonesia. Negara kita terpapar oleh budaya-budaya asing, dikonsumsi melalui rupiah-demi rupiah, serta pangsa pasar yang menjanjikan oleh negara-negara yang lebih kreatif dan inovatif. Rio De Janeiro (Brasil) adalah negara terakhir yang telah bergabung dalam G20, terlihat lebih lincah memanfaatkan moment untuk tujuan jangka panjang dalam perdagangan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun