Mohon tunggu...
arsyi firmansyah
arsyi firmansyah Mohon Tunggu... Editor - editor

minat dalam bidang editing, fotografi, videografi, dan musik rap.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tekan Populasi Hama Tikus, Mahasiswa KKN UM Berkontribusi dalam Pembuatan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) di Desa Plumpang Lamongan

26 Juni 2020   19:52 Diperbarui: 26 Juni 2020   19:42 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lamongan, 26 Juni 2020. Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri Malang, mahasiswa KKN Pulang Kampung Lamongan memberikan upaya sosialisasi dan pemberian rumah burung hantu kepada warga Desa Plumpang Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan. Sosialisasi dan pemberian rumah burung hantu diberikan kepada 3 dusun di Desa Plumpang yang meliputi Dusun jombok, Dusun Bali, dan Dusun Plumpang.

Dari hasil survey yang telah dilakukan, mayoritas pekerjaan warga di Desa Plumpang adalah petani. Dengan begitu, mahasiswa KKN Pulang Kampung Lamongan membuat sebuah program kerja yang berfokus pada bidang pertanian. "untuk pertanian di Desa Plumpang saat ini, warga sedang berupaya untuk mengurangi populasi hama yang mengganggu pertumbuhan tanaman padi yang saat ini sedang ditanam. Hama yang ada waktu musim bertanam padi ini ya tikus." kata Asmuni yang merupakan Sekretaris Desa Plumpang.

Maraknya perburuan hewan yang berfungsi sebagai predator hama tikus membuat ekosistem yang ada di sawah menjadi tidak stabil. Dengan begitu, mahasiswa KKN pulkam Lamongan membuat inisiatif yang merupakan sebuah upaya untuk mengurangi hama tikus dengan memberikan sarang burung hantu yang akan diletakkan di area persawahan.

Sebanyak 11 buah sarang burung hantu yang akan diberikan, mahasiswa KKN UM Lamongan menggunakan bahan -- bahan sederhana sebagai material yang digunakan dalam pembuatan rubuha. Material tersebut merupakan 11 buah peti buah yang sudah tidak digunakan, kayu bekas, talang karet, dan bambu. Peti buah bekas tersebut digunakan sebagai kerangka rubuha yang kemudian di modifikasi dengan menambahkan kayu bekas.

Kerangka yang sudah jadi kemudian di lapisi dengan terpal talang yang berfungsi untuk membuat air hujan mengalir ke bawah tanpa membahasahi kerangka rubuha tersebut. Untuk proses akhir, rubuha disambungkan dengan tiang bambu yang didapat dari Desa Plumpang.

Pemasangan rumah burung hantu (RUBUHA) dilaksanakan dalam 2 hari pada tanggal 24 -- 25 juni 2020 mulai pukul 09.00  hingga pukul 17.00. Pemasangan rumah burung hantu dilakukan di 3 dusun dengan pembagian sebanyak 4 buah rubuha untuk Dusun plumpang, 4 buah Untuk Dusun Bali, dan 3 buah untuk dusun Jombok.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Selain upaya pembuatan rumah burung hantu tersebut, mahasiswa KKN Pulang Kampung UM Lamongan juga memberikan beberapa poster dan juga video penjelasan dan efektivitas penggunaan rumah burung hantu untuk menekan perkembangan hama tikus. Dengan begitu, warga Desa Plumpang dapat memahami dengan baik tentang penggunaan rumah burung hantu dengan cara yang tepat.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

"Dengan adanya upaya yang kami berikan sebagai bentuk pengabdian yang kami lakukan untuk Desa Plumpang, kami mahasiswa KKN UM Lamongan berharap dapat membantu penekanan populasi hama yang saat ini sedang dihadapi oleh petani di Desa Plumpang." kata Sofyan salah satu mahasiswa KKN UM Lamongan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun