Dari ketiga media promosi kesehatan di atas, terdapat beberapa hal yang dapat diulas:
- Pertama, pada media promosi kesehatan poster 'Tata Cara Cuci Tangan yang Benar' sudah dipasang pada tempat yang sesuai; dekat pintu masuk tepat di atas wastafel sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh pengunjung. Kalimat yang disajikan mudah dipahami dan tidak menimbulkan multitafsir. Penambahan gambar pada tiap step mencuci tangan dapat membantu pemahaman masyarakat awam. Poster yang ada dilaminating dengan baik sehingga mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh cipratan air. Dari segi ukuran yang telah dipaparkan sebelumnya juga sudah memadai dalam artian tidak terlalu besar maupun kecil karena memang dikhususkan sebagai panduan mencuci tangan di wastafel yang berada tepat di bawah poster. Namun, akan lebih baik lagi jika poster tersebut dipoles dengan warna sehingga tidak terkesan monoton dan dapat menjangkau seluruh kalangan usia, termasuk anak-anak yang diharapkan akan tertarik mengikuti tata cara sesuai gambar yang tertera.
- Kedua, media promosi kesehatan selanjutnya berbahan akrilik yang mempunyai sifat ringan, tahan lama, dan tidak mudah rusak. Design medianya pun minimalis disertai penggunaan ilustrasi dan huruf kapital sehingga memberikan kesan tegas pada makna yang hendak disampaikan. Kalimat yang digunakan singkat, padat, dan jelas; "Buanglah Sampah pada Tempatnya!". Sayangnya, ukuran media terlalu kecil sehingga tidak nampak jika dilihat dari sudut gedung meskipun poliklinik ini tidak begitu besar dan hanya memiliki satu lantai.
- Ketiga, media promosi kesehatan yang terakhir juga berbahan akrilik sehingga memiliki keunggulan yang sama dengan media promosi kesehatan sebelumnya. Meskipun media Promkes ketiga menggunakan Bahasa Inggris;Â "No Smoking Area", tetapi tidak mengurangi esensi dari pesan yang ingin disampaikan karena adanya penambahan ilustrasi yang dapat memperjelas makna dari media tersebut. Perlu diketahui bahwa media kedua dan ketiga dipasang berdampingan di bagian belakang gedung, sehingga kurang bisa dijangkau oleh pandangan pengunjung dan tentu saja menghambat proses penyampaian informasi kesehatan yang ada.
Dari uraian yang telah dipaparkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi kesehatan bersifat menginformasikan, mempengaruhi, dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal.
Selain itu, terdapat berbagai jenis media promosi kesehatan yang dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat. Penggunaan bahan, kalimat, design, dan tempat pemasangan media sangat mempengaruhi seberapa jauh pesan tersebut akan tersampaikan ke masyarakat. Media yang berbahan akrilik cenderung lebih ekonomis dan unggul dalam segi umur atau dapat dikatakan lebih tahan lama daripada media berbahan kertas (poster). Akan tetapi, jika dilihat dari segi harga, media poster dari kertas sudah jelas jauh lebih terjangkau.
Daftar referensi: Nurmala, I., et.al., 2018. Promosi Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H