Bahagia itu sederhana
( by : At Arsyat )
Kutipan kata diatas sudah sering saya dengar dalam berbagai wacana, memang benar adanya, Bahagia itu sederhana namun yang sederhana belum tentu mebahagiakan bagi sebagian orang. Kenapa saya mengatakan demikian karena pada dasarnya manusia itu tidak pernah merasa puas atas pencapaian yang diraihnya.
Ini tuh seperti cerita Anime Dragon Ball GT yang episode saiyan Vegeta kesurupan si makhluk mungil dari planet Sufuru bernama Baby , dimana karakter Baby ini dengan serakahnya hendak mengambil alih fungsi daripada bumi beserta isinya, termasuk didalamnya sumber daya manusia, alam, mineral, energy, minyak maupun gasnya, tambang emas perak dan tembaga juga kayaknya sih ( haa’elah kayak pendudukan Jepang atas Indonesia aja nih gw).
Intinya setelah berhasil menanam benih-benih cinta dalam tubuh makhluk bumi, oups maaf benih *jahat* maksudnya.Si baby ini merasa belum terpuaskan juga dan hendak menjadikan planet bumi sebagai planet Sufuru. Planet tempat ia lahir, menimba ilmu serta menanam benih-benih cintanya sama sang istri zaman dulu, yaah kalau dengan itu semua masih belum terpuaskan juga nanti gw siapin tissue buat do’I, kali-kali aja do’i hendak memuaskan hasratnya dengan M**T**B**I (the last optional men).
Kutipan ilustrasi diatas tidak sepenuhnya bisa dijadikan tolok ukur kadar bahagia seseorang, namun bagi gw pribadi bahagia itu sangat-sangatlah sederhana men, untuk mendapatkan predikat perasaan bahagia itu gak harus nunggu bisa menguasai bumi beserta isinya kayak si Baby tadi, gak harus nunggu kaya banyak uang, gak harus punya jabatan, gak harus punya wanita yang “kintalan” banyaknya, gak harus bergelar berderet-deret sederet aritmatika, GAK PERLU !!!!
Bahagia itu sederhana, simple, mudah atau apalah itu. Bahagia itu tinggal bagaimana kita bisa menikmati dan menyadari hal-hal sederhana yang kita lakukan sehari-hari. Kayak bangun tidur, dalam kegiatan bangun tidur itu pasti ada moment-moment dimana kita ngerasa enggan untuk bangun dan seolah-olah mengalami brain memorys konspiration, di tengah-tengah perasaan sadar gak sadar ( seraya ingin berkata Ah barang gene gur 5 menit weh)
Seperti ingin menambah durasi tidur kita meski sudah dengan jelas mendengar suara adzan subuh (ini bagi yang kupingnya gak ketutup sama berak setan, pasti denger deh, kecuali gw, setan sih, kalau boker gak pernah mau nyentor… Jorookk iiii…iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhh).
Beda lagi yang menggunakan gimmick alarm sett, yang mana secara gak sadar ketika alarm yang jelas-jelas kita sendiri yang ngesett berbunyi, gw yakin iya sih kita emang bangun!! Bangun buat mati’in alaaaaarm yang berisssik tepatnya!!!(lagi-lagi konspirasi dalam pikiran seraya ingin berkata : “Kampret alarm siapa sih ini ) Guubbraaakkk !!! . disitulah hal-hal kecil sederhana yang bahkan ketika kita baru membukakan mata setelah mati suri, kenikmatan itu sudah kita dapatkan dan gratisss..tiss. nyadaaar kagak luuu, coba kalau elo gak bisa bangun??? bakalan ada tukang becak yang nyium elu, terus lo bangun gitu, kan eeeeeenggak !!!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H