Mohon tunggu...
Arsyanendra
Arsyanendra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Arsyanendra merupakan sebuah kelompok dari instansi pendidikan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang sedang mengemban tugas Asistensi Mengajar di sebuah Lembaga pendidikan MI Wahid Hasyim 3 Dau Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wisata Asyik! Sambil Belajar Sejarah Unik, di Museum Mpu Purwa Malang

17 Oktober 2024   20:57 Diperbarui: 17 Oktober 2024   20:58 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Mpu Purwa Malang merupakan museum yang menyimpan dan memamerkan artefak serta benda-benda bersejarah dari berbagai masa, khususnya dari era kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Timur1. Museum ini menawarkan pengalaman belajar langsung mengenai sejarah dan peradaban lokal.Museum Mpu Purwa di Malang bisa jadi pilihan untuk liburan dan study tour bagi pelajar. Terletak di Perumahan Griya Shanta, Jalan Soekarno Hatta, museum ini berada di salah satu jalan utama Kota Malang. Lokasinya dekat dengan Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Malang Town Square, Jalan Ijen, dan Kota Batu. Buka setiap hari Selasa-Sabtu pukul 08.30-15.00 WIB, kecuali Jumat pukul 08.30-14.00 WIB, dan Senin tutup. Masuknya gratis, cukup scan barcode di meja depan sebagai tanda buku tamu.

Karya Wisata Mpu Purwa
Karya Wisata Mpu Purwa

 Museum Mpu Purwa diresmikan pada 14 Juli 2018 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Muhadjir Effendy. Sejarahnya bermula dari banyaknya benda bersejarah di Kota Malang yang terbengkalai. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Malang menempatkan benda-benda ini di gedung DPU dan kemudian memindahkannya ke bekas gedung SDN Mojolangu 2 Malang. Akhirnya, bekerja sama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan (BPCB), benda-benda tersebut dievakuasi dari sekitar Kota Malang antara 1999-2002. Pada tahun 2003, Balai Penyelamatan Cagar Budaya didirikan dan resmi beroperasi pada 2 Mei 2004. Wali Kota Malang, Peni Suparto, meresmikan museum ini pertama kali dengan nama Balai Penyelamatan Benda Purbakala Mpu Purwa. Museum ini juga difungsikan sebagai percontohan untuk penyimpanan arca di museum-museum Jawa Timur. Nama museum ini diambil dari nama seorang pendeta Buddha, Mpu Purwa, ayah Ken Dedes, yang nasihat-nasihatnya dihormati oleh masyarakat Jawa Kuno.

Mengunjungi Museum Mpu Purwa di Malang sama seperti melangkah ke dalam lembaran sejarah yang hidup. Di sini, setiap artefak menceritakan kisahnya sendiri, dari kerajaan-kerajaan besar masa lalu hingga kebudayaan lokal yang kaya. Sebagai destinasi karyawisata sejarah, museum ini menawarkan tidak hanya wawasan tetapi juga pengalaman mendalam yang memikat hati dan pikiran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun