Mohon tunggu...
Arsya Dian Maharani
Arsya Dian Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sabung Ayam: Memelihara Tradisi dalam Bayang-bayang Etika Modern

25 November 2023   23:51 Diperbarui: 26 November 2023   00:34 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: iStock

Upaya pemerintah untuk mengatur atau melarang sabung ayam di beberapa daerah di Jawa menciptakan ketegangan antara kebijakan yang mendukung perlindungan hewan dan ketetapan untuk melindungi warisan budaya. Kebijakan yang membatasi atau melarang sabung ayam mungkin mengundang ketidakpuasan dari kelompok-kelompok yang mendukung tradisi ini. Mereka berpendapat bahwa kebijakan semacam itu dapat mengancam identitas budaya dan merugikan ekonomi lokal yang terkait dengan praktik ini.

Sementara itu, beberapa komunitas dan penggemar sabung ayam di Jawa telah mencoba mengambil pendekatan yang lebih moderat untuk menjaga keseimbangan antara tradisi dan tuntutan etika. Mereka mengusulkan alternatif yang lebih aman dan lebih beretika, seperti pertandingan yang tidak melibatkan taji atau pisau dan fokus pada aspek-aspek positif seperti kecantikan, keberanian, dan keterampilan ayam. Pendekatan ini mencoba mempertahankan esensi tradisi sambil menghindari penderitaan yang sering kali terjadi dalam pertandingan konvensional.

Namun demikian, tantangan seputar sabung ayam di Jawa tidak hanya terbatas pada pertimbangan etika dan kesejahteraan hewan. Ini juga menyangkut pertanyaan lebih besar tentang keberlanjutan tradisi dalam menghadapi perubahan nilai dan norma sosial. Masyarakat Jawa dan masyarakat lain yang memiliki tradisi serupa di seluruh dunia perlu merenungkan apakah mampu mengadaptasi tradisi mereka untuk tetap relevan dan diterima dalam konteks modern.

Sebagai kesimpulan, sabung ayam di Jawa mencerminkan dilema yang rumit antara tradisi, etika, dan tuntutan modern. Praktik ini menggambarkan pertarungan antara keinginan untuk melestarikan warisan budaya dan kebutuhan untuk memperlakukan makhluk hidup dengan keadilan dan kepedulian. Masyarakat di Jawa dan di seluruh dunia perlu melibatkan diri dalam diskusi terbuka untuk menemukan solusi yang mengakomodasi berbagai nilai dan kepentingan yang terlibat, menciptakan jalan menuju keberlanjutan dan keharmonisan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun