Mohon tunggu...
Muhammad Arsyad
Muhammad Arsyad Mohon Tunggu... -

Maafkan Saya PNS Selayar 2006 - 2008.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Siapakah Dibalik Teror Bom di Kantor Bupati Selayar?

18 Oktober 2011   14:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:48 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau mau jujur dngan apa yg menjdi hal terburuk terhadap citra penegak hukum adalah saat sebagian besar tindak kriminal dan kegiatan yang  ketertiban umum tidak lagi menjd sebuah prioritas tugas sebagai pelayan dan penjamin kemanan warga negara.  Bila hal ini terusdibiarkan maka mau dibw kemana nasib warga negara.

Misalnya sebuah kejadian diSelayar dimana kantor Bupati kepulauan Selayar diteror bom dan kacau pada saat jam kerja. Semua petugas polisi diturunkan mencari dan memeriksa semua ruangan, jangan sampai ada bom oleh bapak polisi yang kelihatan capek dan sedikit agak ragu bila melihat bungkusan atau dos yang mirip mirip bom.

lalu semuanya diam begitu saja kalaupun semua pada hari itu lari tunggang langgang seperti ayam yang takut ada kucing ngamuk dan malahan pimpinan daerah yang merupkan lambang negara juga ikut berlari bersama pns lainnya. Ini namanya keterlaluan bila didiamkan, apapun alasannya ini adalah tindakan yang meresahkan, lalu kenapa pihak pihak yang terkait hanya diam dan tidak bertindak. Siapa sebenarnya dibalik semua ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun