[caption caption="Nurwana Patta"][/caption]
Pada berpuluh bangku tua
Berpeluh manusia
Diperjumpa-pisahkan
Serupa kita ini
Pada Tuhan Yang Mengerti
Bila kita sakit di hati kala berpisah
Pada Tuhan juga Yang Mengerti
Bila kita ada sanggup menitinya
Bertemu itu rupa pemula
Melepas itu rupa akhir
Berpisah itu ketetapan sedih
Harus jua dititi tertatih
Di bangku itu
Dua jenis manusia berkenalan
Saling jatuh hati-bersepakat
Jadilah hantaran ke pelaminan suci
Itu kisah mereka, bukan kita
Tetapi juga
Kita berada di pelaminan
Tanpa tamu
Tanpa saksi
Berdua kita
Cumalah khayal-khayal terlukis indah nian
Sedang barulah kita mengerti
Bila cinta memanglah abadi, tetapi tak selamanya cinta
Bertepi pada riuhnya pelaminan
Pesan orang-orang itu
Sebelum kita
Nampaknya baru saja menderai kita
Dan kita hanya sanggup menahan
Sepertinya memang engkau tetap sendiri
Di bangku tua itu tanpaku sayang
Sekuasalah di tungku sabarmu Claraku
Dan pintaku; senyumilah luka kita ini
-----------
Makassar, 26 Maret 2016
@m_armand kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H