Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Satu Perahu Dua Nahkoda

30 Maret 2015   18:48 Diperbarui: 16 Oktober 2015   02:51 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption id="attachment_406569" align="aligncenter" width="300" caption="manangga3.blogspot.com"][/caption]

------------------

 

Bak hidup berpunggungan
Kini, Indonesiaku begini sengkarut
Bernafas di dua muara, di dua hulu
Deras tak berampun

Satu perahu, dua nahkoda
Yang satu tersengal, satunya lagi riang-riangan
Kebaikan seseorang laksana hujan menimpa pasir
Tiada tersisa baik-baiknya

Keburukan seseorang sudah penanda akhir
Tiada tawaran bilik kebaikan
Di atap negara di punduk runtuh
Masihkah dicandai, dimarahi dan diludahi?

Fiuuuuuuh
Di sini masih diocehkan
Risalah kalah dan menang
Miring sana miring sini

Yang tuna makin tuna
Yang dungu makin dungu
Akh.....perahu kita telah terhanyut jauh
Masih juga terbahak-bahak

Tahu-tahunya segala tumbuhan
Telah jadi sekam
Masih jua tiada insyaf
Ini azab.....! Ya ini azab.....!

 

-----------------------------------

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun