Terang kupandang kawula muda
Memanen tepuk tangan
Di penjuru ruang
Perihal lengkingnya
Tetapi aku di sini
Jauhlah pamer suara
Tak jua permainan gitarku
Yang kuluapkan merupa perasaanku
Rasa rindu-sesal-tangis
Bersenyawa lewat dawaiku
Menaruh rindu setengah mati
Menanak rintih...Musabab soal rindu tak kenal usia
Usiaku memanglah melayu
Yang kian rapuhku ini
Lekang menua dalam tungku kerinduan
Pada rindu yang tak pernah tua
Laguku adalah sabda
Sabda jiwaku
Dawaiku adalah aksara
Aksara kerinduan
----------------
Makassar, 28 September 2016
@m_armand fiksianer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H