Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dilerai Kenangan

17 Januari 2017   09:30 Diperbarui: 17 Januari 2017   09:33 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Armand - Koleksi Pribadi

Lupakanlah aku, pintamu
Kubisa lupankanmu, tegasku
Namunnya kenanganku bersamamu dulu
Kutak mampu pergikan

Kutak sanggup dilerai kenangan itu

Seumpama, kenangan itu kutanam
Ia akan berkecambah
Menjalari raga batinku
Membelukar

Seumpama, kenangan itu kukubur
Ia akan menggeliat
Lalu meronta
Dan ia bangkit dalam gagu-diam-bisunya

Lantaran itu

Ada gagu tetapi tak gagu
Ialah kenangan
Dibicara masa lalu dihidupkannya
Di antara luka dan senyuman

Ada diam tetapi tak diam
Ialah kenangan
Menawar kisah lalu
Di suka dan rananya

Ada bisu tetapi tak bisu
Ialah kenangan
Ditampakkannya berhimpitan
Di sisi tangis dan kerinduan

Akh...

--------------
Makassar, 17 Januari 2017
@m_armand fiksianer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun