Lupakanlah aku, pintamu
Kubisa lupankanmu, tegasku
Namunnya kenanganku bersamamu dulu
Kutak mampu pergikan
Kutak sanggup dilerai kenangan itu
Seumpama, kenangan itu kutanam
Ia akan berkecambah
Menjalari raga batinku
Membelukar
Seumpama, kenangan itu kukubur
Ia akan menggeliat
Lalu meronta
Dan ia bangkit dalam gagu-diam-bisunya
Lantaran itu
Ada gagu tetapi tak gagu
Ialah kenangan
Dibicara masa lalu dihidupkannya
Di antara luka dan senyuman
Ada diam tetapi tak diam
Ialah kenangan
Menawar kisah lalu
Di suka dan rananya
Ada bisu tetapi tak bisu
Ialah kenangan
Ditampakkannya berhimpitan
Di sisi tangis dan kerinduan
Akh...
--------------
Makassar, 17 Januari 2017
@m_armand fiksianer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H