Di kaki gunung ini
Berdua kita bersaksi
Atas setangkai bunga ros
Tumbuh di tepi jurang
Engkau pandangi indahnya
Aku sendiri menyisir alot perjuangannya
Tengger menempel di bebatuan tak bertuan
Itu nyawa ros diancam berakhir di tiap waktu
Tetapi aku tiada pernah bersaksi
Akan tubuh bunga ros terpental
Ia tumbuh kokoh-mewangi karena cintanya
Ia beranak cucu di dinding terjal itu
Tetapi kita sungguh beda
Kita kuasa bertahan di cinta
Tetapi tak kuasa menibakan bahagia
Oleh satu sandung
Ada karang cadas mengangkang
Di tepat peluput mata dan kening kita
Dari wajah karang itu
Engkau pandangi ngeri
Lautan disibak-dibelah-pecah
Menjadi buih berbusa-busa berserakan
Setelah itu engkau berkata
Kita harus akhiri
Karang itu kelewat kuat
Melewati karang itu adalah ajal
Kuanggukimu dengan memaksa hati
Ya, semua sudah berakhir
Lalu cinta kita gantung
Di lirih-lara se-utas temali rapuhÂ
----------------------
Makassar, 17 Februari 2017
@m_armand fiksianer
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI