[caption caption="Ilustrasi: hedisasrawan.blogspot.co.id"][/caption]Lolos pukul tujuh malam
Kuantar engkau ke pesta megah
Atas pernikahan sahabatmu
Di delapan belas aprilÂ
Aku tak turut ke ruangan itu
Duduklah aku di sebuah kursi tak bertuan
Di sudut agak jauh dari gedung berlantai delapan belas itu
Kaum-kaum tinggi beradalah di sanaÂ
Sedang aku lelakimu menantimu di sini
Hingga engkau sudahi acara sakral itu
Menanti bagiku rupa soal bersahaja saja
Karena kutelah umum dibuat menantiÂ
Lalu perihku terundang
Kala engkau menuju pintu keluar
Kulihat terang tanganmu digenggam erat
Bukan genggaman biasa oleh lelaki lainÂ
Jadi kukatakan lagi
Ini bukanlah perihal penantian
Tetapi soal hadirnya lelaki lain
Di jeda penantiankuÂ
Lalu segalanya kujadikan sederhana
Kuharap tak hadir selisih dan cekcok
Bilapun kita berpisah lantaran peristiwa itu
Tiada berarti aku tak mencintaimu lagi
Inginku hanyalah agar kita berdua menjeda luka
Yang bakal terjadi lagi
Hingga aku di diamku
Merayu tolong pada waktu
----------------------
Makassar, 25 April 2016
@m_armand fiksianer
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI