Tiada perjalanan
aku tiba di beranda hatimu
Tetapi aku cumalah pejalan khayal
tiada jarak, tiada dinding
Dari banyak ucapanmu
mengisahkan tamsil-tamsil cinta di ngarai dan samudera
Sesungguhnya ujung dari semua tuangan ucapmu itu:
Aku rindu kamu
Tingkah-tingkah ringan dan engkau elus perutmu
mengeluh nan ringis ringan
Sesungguhnya tepi dari keluhmu itu:
Aku butuh perhatian
Pada sedikit tegasmu
memohon maaf lalu berujar: "Jauh-jauhlah dariku"
Sesungguhnya engkau sembunyikan kalimat sederhana:
Jangan jauh-jauh dariku
Betapa saat ini engkau tiada gairah bicara. Engkau senyap-senyap,
diam-diam di resahmu, engkau remas jari-jarimu, melambungkan pandang
Sesungguhnya engkau terlantarkan sebaris rasa:
Aku sedang cemburu
***
Aku di buraian pesan
atas segala lakumu dan ucapanmu
Aku jawab pesan seluruh rindu dan cemburumu
dengan satu pelukan
Dan...
Engkau tersenyum di pejam matamu
Hingga tamatlah seluruh gelisahmu
--------------------
Makassar, 16 Maret 2017
@m_armand fiksianer
Powered by Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H