Sepaginya di tiga puluh juli ini
Aku bikin rangka-rangka foto
Berasal dua besi padat
Disanding pengayuh sapu
Putih kilap-silau
Berpalang biru
Kulubangi empat sudut
Untuk saling merangkul
Di tengahnya itu
Itu gambarku peluk ayah
Di tahun seribu sembilan ratus
Sembilan puluh satu
Cucu ayahku berkata:
Itu pasti ada gunanya bapak pasang
Jawabku:
Supayalah bapak kirim doa setiap melihat kakek
Gumamku -yang- tak anakku dengar
Jikalau aku gemar jumpa kakeknya di nisannya
Lewat kiriman doa-doa
Dalam rinduku di peluknya
Cucu ayahku bertanya:
Kalau di foto orangnya masih hidup?
Kujawab lembut:
Anakku...
Orang hidup, bacakan do'a
Orang wafat, kirimkan do'a
Mata anakku terpejam pelan
-----------------
Makassar, 31 Juli 2017
@m_armand fiksianer
Powered by Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H