Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Ayah Dengarkanlah

6 Maret 2016   20:11 Diperbarui: 6 Maret 2016   23:06 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="didikan terselubung yang inspiratif"][/caption]Rupa-rupa buku
Engkau siangi ayah
Tersua di sana ajarannya
Engkaupun berujar padaku:  
"Nak. Banyaklah berterima kasih
Kepada orang lain!" 

Ayah...Engkau dan ucapanmu itu benar
Ayah buktikan kata terima kasih itu
Pada setiap orang yang membantu ayah
Tiada kecuali

Teman bicara ayah itu orang lain
Di akhirnya...Selalumu berucap terima kasih
Tukang pos mengantarkan kiriman padamu
Engkau tersenyum berucap terima kasih

Berderet tamsil terjadi antara ayah dengan orang lain
Selalumu setia dengan ucap terima kasihmu
Sedang ayah menyuruhku mengantar segelas air putih
Tak pernah sekalipun kudengar ucap terima kasihmu

Ayah...Dengarkanlah!
Aku anakmu bukan orang lain
Tiada bisakah terucap terima kasih untukku?
...... ayahku tertegun

---------------
Makassar, 6 Februari 2016
@m_armand

*) Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun