[caption caption="pixabay.com"][/caption]
Wajah gagah perkasa
Di pelana kuda perangnya
Ksatra itu ayun-ayunkan tombaknya
Sigap menjeda segala lawan
Tetapi di rupa beraninya
Ada sosok yang tiada kuasa ia hentikan
Ialah soal rindu yang membaja di hatinya
Kepada seorang juwita, putri dari musuhnya
Ksatria terlilit rindu
Rindunya sebagai anak-anak cinta
Anak-anak yang merumitkannya
Di fajar hingga fajar lagi
Anak-anak cinta bernama rindu itu
Yang mendahagakan yang tak haus
Yang melaparkan yang sedang kenyang
Yang mengenyangkan tanpa makan
Sesiapa di jala cinta
Siagalah memukat anak-anak cinta
Anak-anak cinta yang memanja
Anak-anak cinta yang gulana
Sebab anak-anak cinta
Jua sosok rindu, tak mengenali
Soal kawan ataukah musuh
Ia akan menapak berarak-arak
Menuju palung hati sang dicintanya
----------------
Makassar, 4 April 2016
@m_armand kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H