Bersaur berita berhawa penat
Di pelana kaum pengharkat diri baik
Demi...demi...demi....
Negri dan negra
;Tentang penghianat
Dan perkara partai; lompat-loncat dari perindukannya
Yang mengerang hidup-lakunya
Hidungnya ditonjok-tonjok lantaran hianatnya
Ha ha ha aku terbahak,
Termehek-meheklah
Karena penghianat hanyalah persoalan tempat
Bagaimana aku tak berpaling dari habitat yang keliru?
Sedang kutahu di sana alamat yang benar!
Nampak jua ari-ari jujur hati dan ingkari batin
Tertera di sana!
Sungguhlah perkara penghianat dan pahlawan
Keduanya sama....!
Bilik dan ruanglah yang membedakannya
Laksana partai terlarang dilontar sebutan penghianat
Bila partai ternoda itu menang-berjaya
Maka dialah pahlawan!
Selainnya-sisanya adalah rupa penghianat
Apa gurihnya sejarah tanpa bumbu penghianatankah?
Setidaknya mereka masihlah melakukan sesuatu!
Ya sesuatu!
Anggaplah saja bila itu; adat diisi, lembaga dituang
Dan............
Itu pilihan! Kepada yang terbiasa!
-----
Makassar.3 September 2015
@m_armand
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H