Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merenda Matahari

9 Maret 2016   08:26 Diperbarui: 9 Maret 2016   08:40 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto pribadi"][/caption]Masih bolehkah engkau dinamai matahari
Sedang engkau tak sanggup lagi sinari bumi
Pada bulan yang mengatupmu menjadikanmu matahari sabit
Atas Kuasa Ilahi...Raja Di Raja

Wahai matahari raja sinaran
Manusia bersedia menatapmu lama-lama
Sesampai manusia berpaling darimu
Picingkan mata hadapkan wajah ke tanah dina

Pagiku di merenda matahari
Di sebuah tempat suci; bersujud
Sembab jua si air mata
Mendalami iradat yang engkau terima dari Tuhanmu

Di empat ruku' itu terlafaz kalimah Agung-Takjub
Pertanda kami manusia insan terkulai
Berikut ufuk rohaniahku terbenam sudah
Kala matahari dan bulan
Mencumbu Kuasa Pencipta keduanya

La Haula wa La Quata Illah Billah

-------------------
Makassar, 9 Maret 2016
@m_armand kompasiana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun