Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Layang Nyawa Perempuan Jalanan

3 Juni 2016   08:50 Diperbarui: 3 Juni 2016   11:59 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Koran Go-Jek Keluhan Driver Customer

Pernahnya kucandaimu
Jikalau engkau itu perempuan jalanan
Dan tawa bibir tipismu penanda tulus
Atas candaku itu

Perempuan serupamu itu
Layaklah kusebut perempuan jalanan
Pun kunamai perempuan lorong
Sedari lorong terpalang setiba lorong buntu

Di kau jua perempuan agung
Memilih hidup selaku tukang ojek
Yang hujan basah-basah selaku kawanmu
Yang terik membakar-bakar kulit selaku sahabatmu

Kala setengah lelahmu
Engkau ingat susu anakmu belum terbeli
Sekejap lelahmu pergi dan engkau ngetem lagi
Pulangmu membawa sebungkus susu

Kini engkau pulang abadi
Kutakkan pernah dengar lagi riangmu
Kala menjumpai pelanggan peribaik hati
Jua memuji-mujimu selaku perempuan hebat

Tiada akan kudengar lagi keluhmu
Bila kita diperlakukan selaku buruh jalanan
Dari sekaum manusia yang kurang pandai
Memanusiakan kita

--------------
Makassar, 3 Juni 2016
@m_armand fiksianer

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun