Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fitnah

4 Juni 2014   15:00 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:25 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14018410311670975831

[caption id="attachment_340147" align="aligncenter" width="300" caption="www.pinterest.com"][/caption]

Kusiangi lorong negeri
Cium bangkai kian ngeri
Tak berdaya jinakkan iri
Sukma-sukma pun didera nyeri

Kutapaki jalan bangsa
Buram batin meraksasa
Dilelehi fitnah berbusa
Jiwa-jiwa tambah kerontang-putus asa

Kususuri setapak kampung
1000 wajah jadi linglung
Aksara kasar terapung-apung
Bualan dosa dijunjung-junjung

Kuberdiri di sudut kota
Pandangi manusia berhati buta
Saling nista
Saling dusta

Kulintasi sepertiga malam
Kulihat bangsaku tenggelam
Di pusaran banjir fitnah nan kejam
Bangsaku terbenam, dibarai sekam, dendam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun