Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bila Kupulang dari Rantau

3 Juli 2016   11:45 Diperbarui: 3 Juli 2016   11:50 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bain Saptaman

Bila kupulang dari rantau ini
Yakiniku, ayah ibuku
T'lah menantiku
Di desa terlahirku nan sejuk bergunung

Kupulang tanpa tambalan duniawi
Karena ayah-ibuku merinduiku
Bukan merindui mobil-perhiasan-kemewahan-jabatan
Dari anak-anaknya

Oleh karena lebaran itu sederhana
Yang mewujud rumit adalah pelaku lebaran
Pada yang bernama pamer-pamer diri dan harta
Di semesta kampung halamannya

Pada seluruh ayah-ibu sepenuh ikhlas
Tiada beda anak kaya-anak miskin
Lantaran anak itu sendiri telah merupa harta luas
Di setiap batin ayah-ibu

Lalu mengapa ada rasa rendah diri
Bila kupulang dari rantau
Tiada menjinjing apa-apa
Tiada menempeli tubuh pernak-pernik duniawi

Kupulang dari rantau
Yang tiada paksa diri
Mengadakan yang seharusnya tiada
Yang menjadikannya se-onggok munafikin

Ayah-ibu cumalah ingin tersenyum
Kala menatapku baik-baik saja
Dan melihatku sebagai pemudik se-sahajanya
Mudik apa adanya! Tanpa lukisan wajah riya'

Kupulang dari rantau
Menenteng khilaf-berkantong airmata
Menyandar diri di samudera maaf
Dari ayah-ibuku yang berhati suci

---------------
Makassar, 3 Juli 2016
@m_armand fiksianer

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun