Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Andai Anda Hatta Rajasa

27 Maret 2013   13:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:08 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13643650051869851614

Saya benar-benar hendak bertanya kepada Anda. Andai Anda Hatta Rajasa, apa yang ideal Anda lakukan?. Jika Anda hanyalah menyerahkan sepenuhnya ke proses hukum, maka apa kata keluarga Anda?. Bukankah kita ini 'asli' Indonesia yang populer dengan keleluargaan?. Indonesia yang terkenal dengan hukum sekaligus pembangkang hukum. Sebab fungsi hukum hanyalah dua: Menurutinya atau Menolaknya. Sangat tergantung sisi baik-buruknya. Sebab hukum pun di negeri ini KADARKUM alias KAdang saDAR, kadang KUMat

[caption id="attachment_251474" align="aligncenter" width="300" caption="astrologybykingsley.com"][/caption]

Dan Anda sebagai Pejabat Negara, apakah istri Anda akan diam?. Apakah istri Anda tidak menggugat power Anda sebagai orang yang sangat penting, di jagad Indonesia?. Apakah instink keayahan Anda tidak memuncak memandang putra Anda yang akan menderita di bui dengan uniform: TAHANAN?.

Jika Anda justru balik bertanya kepada saya: "Apa yang saya akan lakukan jika saya di poisi Hatta Rajasa?". Jawaban saya adalah ini: "Saya akan konsentrasikan tenaga, pikiran dan waktu saya untuk keselamatan putra saya!". Perkara bagaimana hasil usaha saya, itu soal kemudian. Saya akan rehabilitasi kejiwaan anak saya, traumatiknya, dan siapakah yang hendak merencanakan kecelakaan ini?. Saiapakah yang mau berurusan dengan hukum dan pengadilan beserta tetek bengeknya?.

Saya sebagai manusia yang 'diamanahkan' Tuhan untuk menjaga anak-anak saya. Saya tak tega menyaksikan air mata istri saya tiada henti mengalir demi buah hati saya, pun saya tak tega menyaksikan korban tewas akibat kelalaian putra saya dalam mengendarai mobil. Dan yang tewas itu adalah rakyat saya.

Saya tidak termasuk manusia yang bernaluri pembunuh, saya orang normal, sayapun hamba Tuhan, saya makhluk sosial, makhluk berbudaya, beretika, mengenal amalan baik, amalan buruk dan seterusnya. Saya ayah seperti juga ayah-ayah lain di tanah air ini. Andaipun saya preman dan berlagak seperti macan, saya takkan pernah melukai hati anak saya, apatah lagi mencengkramnya.

Saya bukanlah Rasulullah yang dengan perkasa berkata: "Jika Fatima, putriku mencuri, Saya pasti akan potong tangannya". Saya juga bukan Umar Bin Khattab Sang Penakluk Persia, Mesir, Syam, Irak, Burqah, Tripoli Azerbaijan, Jurjan, Basrah, Kufah dan Kairo.  Khalifah ini terkenal dengan quote-nya: "Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka umar merasa takut diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT". Sayapun bukan Jurus Selamat yang suatu ketika menyaksikan seseorang dilempari bebatuan karena diduga orang tersebut telah melakukan perbuatan tercela, dan Beliau berkata: "Yang berhak melempar orang ini adalah orang yang tak pernah berdosa".

Tapi, saya ini Hatta Rajasa, manusia sekaligus ayah yang sangat biasa di Indonesia ini, ayah biologis dari Rasyid, ayah psikologis dari Rasyid, ayah sosial dari Rasyid. Jika Rasyid di penjara 15 tahun atau 20 tahun, apakah orang-orang telah menerimanya?. Apakah Anda yakin tiada suara sumbang seperti ini: "Walah, katanya pejabat negara, tega nian terhadap anak sendiri. Anak sendiri saja susah diurus apalagi kita-kita ini".

* * *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun