Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Titah Lisan yang Bernisan

24 Desember 2018   08:43 Diperbarui: 24 Desember 2018   08:53 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.wattpad.com

Pergilah, Kasih
Itu titah lisanmu
Lisan bernisan
Mati, kuterjengkang

Engkau lepas aku
Aku tanpa tuju, akhirnya langlang

Engkau telah lakukan segalanya padaku
Itu katamu
Kuterpojok
Tanpa ampun, kusenyap

Engkau di susah
Susah sekali
Itu katamu
Alot kueja

Engkau di senyumku
Aku di senyummu
Engkau di pelukku
Aku di pelukmu

Itu sejarah
Kini, ingat itu, perih

Engkau murka
Kesal-ketus
Dan marahmu itu
Berkeranjang

Kuterima, usiran ini
Bagai dulu-dulu itu
Dicampak
Dihempas

Sesaat engkau ingin bersama lagi
Aku menapis diam-runduk
Sebab kata apa mesti kusuguh?
Dan, kelak di mana mesti kutaruh?

---------------
Makassar, 24 Desember 2018
@m_armand fiksianer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun