Pergilah, Kasih
Itu titah lisanmu
Lisan bernisan
Mati, kuterjengkang
Engkau lepas aku
Aku tanpa tuju, akhirnya langlang
Engkau telah lakukan segalanya padaku
Itu katamu
Kuterpojok
Tanpa ampun, kusenyap
Engkau di susah
Susah sekali
Itu katamu
Alot kueja
Engkau di senyumku
Aku di senyummu
Engkau di pelukku
Aku di pelukmu
Itu sejarah
Kini, ingat itu, perih
Engkau murka
Kesal-ketus
Dan marahmu itu
Berkeranjang
Kuterima, usiran ini
Bagai dulu-dulu itu
Dicampak
Dihempas
Sesaat engkau ingin bersama lagi
Aku menapis diam-runduk
Sebab kata apa mesti kusuguh?
Dan, kelak di mana mesti kutaruh?
---------------
Makassar, 24 Desember 2018
@m_armand fiksianer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H