Dinamai rindu bila rapi tersusun
Di susunannya, ada pergantian namamu dan namaku
Dinamai rindu bila indah terasa
Di terasa itu, ada persembahan senyum dan sunyi
Tak dinamai rindu bila berserakan
Yang berserakan itu adalah air mata
Tak dinamai rindu bila tersiksa
Siksaan itu tiadalah indah-indahnya
Dari derita siksa itu, engkau menawar kata:
"Lebih baik kita bertengkar!"
Bilangmu pada muara hati
Rindu selalu datang tiba-tiba
Bertamu duduk berlama-lama
Kau tak kuasa mengusirnya
Mudahnya rindu bertandang
Sulitnya ia mohon pamit
Pergi-pergilah rindu di senja
Datang-datanglah di hening malam
Kau menghambur tanya:
"Inikah rindu... Inikah rindu?"
Usah kau tanya lagi, lerengi saja
Dan temuilah rindu, di tibanya
Rindu selalu begitu
Pembawa rindu
Diimpikan tibanya
Disedihi perginya
Akh...
--------------------------
Makassar, 9 Oktober 2017
@m_armand fiksianer
Powered by Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H