Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ustad Songker

28 Mei 2017   21:51 Diperbarui: 28 Mei 2017   23:06 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ustad itu menepuk-nepuk bahuku dengan pelan sekali, sepertinya sedikit pesan tersirat bahwa aku mesti jadi da'i lagi. Berikutnya, saya berbicara begini: "Ustad yang gak harmoni antara ucapan dengan perbuatan, kusebut ustad songker".

"Hemmm... Apa itu ustad songker?"
"Song itu nasyid atau ceramah. Dan Ker itu keropos atau rapuh dalam perbuatan".
"Sahabat, saya baru dengar istilah songker, bahasa apa itu?"
"Bahasa ciptaanku sendiri Tad".
Ustad lembut itu menunduk menahan ketawa, seolah ia masih kuat dugaannya jika aku tak berubah-ubah soal candaan

***

"Panjenengan masih ngajar?" tanyanya seuprit.
"Masih Tad", singkatku.

Lantas beliau berbisik: "Saya berharap, panjenengan bukan dosen songker". 

Ha ha ha

----------------------------------
Makassar, 28 Mei 2017
@m_armand fiksianer
Powered by Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun