Hujan!
Dengan gemercikmu kutelah mengerti
jikalau itu utusan air mata tulusnya
Hujan!
Dengan rintikmu membelah batu-pasir-tanah itu
Aku resapi perjuanganmu sampai
ditemuiku di tingkap jendela ini
Hujan!
Dengan gemuruhmu
Kubaru mengenali jikalau sesak tersibak di dadanya
Hujan!
Dengan lembutmu membasahi dedaunan itu
Kutahu itu, engkau dalam diam-diammu
meliriki bibir dan keningku
dan lenganku yang disentuhnya, dulu itu
Hujan!
Sedang riwayatmu sedari dulu
mengarak ke bumi mengabari aku
perihal pilu hatinya ataukah riangnya
Hujan!
Kabari aku tentangnya
Lantunlah: "baik-baik sayang"
Sebelum reda dan pergimu
-----------------
Makassar, 31 Januari 2017
@m_armand fiksianer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H