Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Melukis Takdir di Cintaku

27 Januari 2017   15:08 Diperbarui: 27 Januari 2017   15:15 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mestifarah - WordPress.com

Sepohon, kutanam itu
Di rambat daunnya
yang tiada berbisik pada akar
jikalau ia telah tumbuh

Sepohon, kutanam itu
Di rimbun daun yang tiada berbisik pada ranting
jikalau ia telah terjerembab di tanah

Sepohon cinta yang tiada pernah kutanam,
tumbuh sendiri di hatiku
Di rambat bahagiaku
yang tiada pernah berbisik pada sedihku
jikalau suatu nanti akan tiba di akar pilu

Dijalarilah tetumbuhan kata
Jikalau aku sedang melukis takdir di cintaku
Di jatuh cintaku dijemput bunga
Di putus cintaku di gerak tangan pisah melambai

----------------
Makassar, 27 Januari 2017
@m_armand fiksiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun