Padamu yang tak mengabariku
Di dua pagi dan petang ini
.........
Terjedalah jalanku di petang itu
Oleh tundukan dedaunan
Di tepi bahu-bahu jalanan
Pertanda itu adalah senja
.........
Senja, rupa yang alot kumengerti
Demikian pulalah se-tanda alam lainnya
Misal: hujan, dingin, bulan bahkan badai
Segalanya di saat ini...Tiada kupahami
.........
Takkan kurudapaksakan
Apa yang tak mesti kumengerti
Kecuali dalam kuasaku
Kecuali di leluasa tahuku
..........
Yang kuhanya mengerti
Bahwa....
Betapa kumasihlah
Mencintaimu dengan segala pertandanya
.......
Makassar, 17 Oktober 2016
@m_armand fiksianer
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!