Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ranting Jatuh di Malam Itu

10 September 2016   08:43 Diperbarui: 10 September 2016   09:11 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: minangkabau news

Akhir pukul sebelas malam
Ranting sepohon di tepi jalan raya itu
Jatuh mengaduk aspal
Diserta rontok daunnya

Di sana itu
Menyelimuti separuh jalan
Jejer kaki-kaki kendaraan
Membiaskan diri-menghindar

Rontokan daun-ranting masihlah di sana
Tiada seorangpun peduli dengannya
Terinjak-injaklah ia
Digilas kaki-kaki kendaraan

Lalu ada seorang pengendara
Telah berlalu, ia merenung
Segesit ia belokkan kendaraannya
Menemui dedaunan itu

Dikaisnya dedaunan menepi
Ranting ditumpukinya
Dibahukan sembari bergumam:
Mereka tak peduli padamu

Nantilah kita menemui luka
Darah, patah tulang, tubuh ambruk
Barulah kita mengumpat
Menyerapahi pohon-ranting-daun
Dan mencibiri polisi

Terlambat sudah
Umpatan dan cibiran itu
Karena ranting peduli kita
Telah lama berpatahan

---------------
Makassar, 10 September 2016
@m_armand fiksianer

Catatan:
puisiku terilhami oleh patahnya
ranting di sebuah jalan raya di Tamalanrea-Makassar.
Tak seorangpun berhenti untuk mengamankannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun