Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Puisi Diperam Tanya

11 Agustus 2016   08:52 Diperbarui: 19 Februari 2017   23:29 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.headstuff.org

Kata di pintu takdirnya
Diperam tanya:
-Hendak dibuat apa aku ini?
-Puisikah-ungkapan atau kata mutiarakah?

Lalu....Kusuai tumpukan kata
Jerih pulungan pekerja puisi
Ditanak, sesaat lagi didih-meluap
Di bakul jiwa

Puisi seni melukis jiwa
Menunggui getar kata hati
Menyusur mata berambat
Menggambar wajah merunduk

Ada hening dipangku kata
Jua lelah air mata
Supaya kerumunan kata
Mengatur baris menjagai kalbumu
----------------
Makassar, 11 Agustus 2016
@m_armand fiksianer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun