Nyawa satu, lahir sekali
Ulang tahun berkali-kali
Yang diraya-raya di pesta
Lilin dinyala-nyala, ditiup-tiup
Nyawa satu, mati sekali
Ulang mati tiadalah mungkin
Nyawa merantau tak terang arah
Tak kembali-kembali
Nyawa satu, di puluh hati
Hati satu, lahir cinta
Kerap mati tanpa sebab
Se-rana-nya pilu dari mati sesungguhnya
Kematian pilu, nama kisahnya
Tiada jejak, tiada berkas
Tiada tabur bunga, tiada pusara
Mati tanpa nisan
----------------
Makassar, 3 Agustus 2016
@m_armand fiksianer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!