atasnamacinta.com
Bubar malam
Di gubuk renta
Kuberjumpa sosok
Menanggung diri pencinta sejati
Tuturnya ia telah ceraikan kekasihnya
Dan cintanya pun telah pergi
Sungguhlah ia telah dusta
Karena tiada cinta yang pergi, pelakulah yang pergi
Saat kubercerai subuh
Di sebuah surau
Kubertemu rupa beda lagi
Mengaku penulis tulen
Ujarnya ia sudah pisah dengan tulisan
Hasrat menulisnya pun telah tiada
Sungguhlah ia telah dusta
Karena hasrat tak biasa pergi, penulisnyalah yang pergi
Di kedua sosok itu
Ada yang luput dari mereka
Mereka lupa bila cinta dan menulis
Buatan Tuhan.... Untuknya
Itu cinta tulen dan penulis sejati
Takkan pernah pergi
Karena anugerah Tuhan
Tiada bertepi
Yang kerap berlaku
Kita lupa hadirkan sosok syukur
Sebagai:
Pencinta dan penulis
----------------
Makassar, 6 Mei 2016
@m_armand fiksianer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H