Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Di Jeda Penantian

25 April 2016   08:30 Diperbarui: 25 April 2016   23:48 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi: hedisasrawan.blogspot.co.id"][/caption]Lolos pukul tujuh malam
Kuantar engkau ke pesta megah
Atas pernikahan sahabatmu
Di delapan belas april 

Aku tak turut ke ruangan itu
Duduklah aku di sebuah kursi tak bertuan
Di sudut agak jauh dari gedung berlantai delapan belas itu
Kaum-kaum tinggi beradalah di sana 

Sedang aku lelakimu menantimu di sini
Hingga engkau sudahi acara sakral itu
Menanti bagiku rupa soal bersahaja saja
Karena kutelah umum dibuat menanti 

Lalu perihku terundang
Kala engkau menuju pintu keluar
Kulihat terang tanganmu digenggam erat
Bukan genggaman biasa oleh lelaki lain 

Jadi kukatakan lagi
Ini bukanlah perihal penantian
Tetapi soal hadirnya lelaki lain
Di jeda penantianku 

Lalu segalanya kujadikan sederhana
Kuharap tak hadir selisih dan cekcok
Bilapun kita berpisah lantaran peristiwa itu
Tiada berarti aku tak mencintaimu lagi

Inginku hanyalah agar kita berdua menjeda luka
Yang bakal terjadi lagi
Hingga aku di diamku
Merayu tolong pada waktu

----------------------
Makassar, 25 April 2016
@m_armand fiksianer

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun