Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyumilah Luka Itu

26 Maret 2016   11:59 Diperbarui: 26 Maret 2016   12:01 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Nurwana Patta"][/caption]

Pada berpuluh bangku tua
Berpeluh manusia
Diperjumpa-pisahkan
Serupa kita ini

Pada Tuhan Yang Mengerti
Bila kita sakit di hati kala berpisah
Pada Tuhan juga Yang Mengerti
Bila kita ada sanggup menitinya

Bertemu itu rupa pemula
Melepas itu rupa akhir
Berpisah itu ketetapan sedih
Harus jua dititi tertatih

Di bangku itu
Dua jenis manusia berkenalan
Saling jatuh hati-bersepakat
Jadilah hantaran ke pelaminan suci
Itu kisah mereka, bukan kita

Tetapi juga
Kita berada di pelaminan
Tanpa tamu
Tanpa saksi

Berdua kita
Cumalah khayal-khayal terlukis indah nian
Sedang barulah kita mengerti
Bila cinta memanglah abadi, tetapi tak selamanya cinta
Bertepi pada riuhnya pelaminan

Pesan orang-orang itu
Sebelum kita
Nampaknya baru saja menderai kita
Dan kita hanya sanggup menahan

Sepertinya memang engkau tetap sendiri
Di bangku tua itu tanpaku sayang
Sekuasalah di tungku sabarmu Claraku
Dan pintaku; senyumilah luka kita ini

-----------
Makassar, 26 Maret 2016
@m_armand kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun