Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tas dan Buku, Pengalas Berhubungan Seks

13 Januari 2014   12:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1389590449241212652

Bibir mereka sudah komat-kamit setiap waktu, berdoa sepanjang lidah dan seluas hatinya, untuk anak-anaknya. Menjual tulang-belulang demi biaya sekolah, buku, sepatu, baju dan celana. Lantas, mengapa baju-celana itu, 'dibuka-buka' di depan orang-orang yang tak berhak melihatnya. Ini kontra-produktif, ini kesesatan, pakaian berbungkus itu untuk kehormatan, bukan sebaliknya. Menghanguskan kehormatan.

Bagi orang tertentu, hubungan seks pra nikah adalah hal yang wajar, biasa, normal dan tak menyalahi apa-apa. Bagiku tidaklah demikian. Hubungan seks dan marka-marka jalan raya itu identik. Menerobos lampu merah, bukan hal normal, itu pelanggaran dan membahayakan sekali. Budaya berhubungan seks pranikah, mirip-mirip berkendara tanpa SIM (Surat Izin Mengemudi), berhubungan seks pranikah pun adalah pelanggaran sebab anak-anak itu, tak memiliki SIM (Surat Izin Menikah). Crisna Widya Silalahi, pun nyaris tak mempercayai hasil penelitiannya yang berarea di sebuah SMA Negeri, di kampungnya^^^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun