High Income, High Risk
Bisnis ini, menurut kawanku yang lain adalah bisnis pendapatan tinggi, risiko tinggi. Yah, high income, high risk. hampir setiap usaha rental mobil, pernah mengalami kejadian penggelapan mobil oleh konsumen dengan beragam modus. Lebih lanjut, kawanku ini berkisah. Pernah seorang konsumen, menyewa satu bulan, dan lancar pembayaran sewanya. Konsumen ini meminta lagi untuk menyewa lagi (lanjut). Hemmm, apes. Konsumen tak datang-datang membayar sewa mobilnya (sisa pembayaran sebelumnya), buntung pun tiba, konsumen menelpon kawanku itu dan menyuruhnya mengambil mobilnya sendiri di suatu tempat (300 Km dari Makassar), ia sampaikan bahwa kunci kontak mobil ditaruh di atas ban serep. Celakalah kawanku ini, ia harus keluarkan ongkos Rp.500.000,00 (Lima Ratus Ribu Rupiah) untuk ambil mobilnya sendiri. Konsumen pun off-kan handphone, meranalah kawanku itu. tetap kata orang-orang: "Untung mobilnya masih ditemukan".
Dan penulis sampaikan lewat artikel ini, itupun pesan dari kawanku bahwa jika ada niat terjun ke bisnis rental mobil, maka hal-hal yang wajib diperhatikan:
1. Kenali konsumen dengan secermat-cermatnya.
2. Sebaiknya jangan sewakan mobil Anda kepada konsumen yang status rumahnya masih ngontrak.
3. Sebaiknya membuat surat perjanjian sewa-menyewa kendaraan secara tertulis dan dibubuhi tanda tangan konsumen.
4. Wajib memasang GPS bagi kendaraan yang belum ber-GPS.
5. Banyak-banyak berdoa kepada Tuhan.
Itu wejangan yang sempat kudengar dari kawanku^^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H