Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Buntu Menulis? Ini Obatnya!

12 Desember 2014   16:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:27 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14195537681106664495

Bombastis itu, membutuhkan tenaga psikis yang kelewat besar. Dominan unsur psikologik di sana, ada motif provokatif di sana. Itu malah merepotkan. Sebab, berpotensi mengguncang batin sendiri. Konsekuensi logisnya, Anda wajib menyiapkan amunisi untuk mengendalikan tulisan Anda. Realitanya; beberapa orang sangat mampu menulis, namun sangat tak mampu kendalikan tulisannya. Kasihanilah tulisan kita, dia rindu disayangi, ia berharap kehadiran kita karena ia kangen pembelaan. Obatnya: racik ulang judul tulisan kita, formulasi kembali dosisnya, jangan terlalu kental-pekat, tawar-tawarkan sedikit agar kerongkongan/lambung pembaca, tidak bekerja keras.

Obat Luka

Menulis itu, identik dengan CINTA. Keduanya setia dengan risiko kelukaan hati. Itu memang seni menulis, seni hidup dan kesenian akrobatik cinta. Siap-siap saja menggantung quote: "Menulis Hingga Terluka". Yakini balasan quote itu, yakni: tiada luka yang tak sembuh". Anda hanya butuh yodium lapang dada, butuh obat merah pembelajaran diri, dan balutkan plaster spirit of life.

Segalanya demi penyembuhan, rehabilitasi dan kelanjutan hidup dalam menulis^^^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun