Canva.Â
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia tidak termasuk pula pada bidang pendidikan. Hal ini membuat para pengajar dituntut untuk menyesuaikan perkembangan teknologi yang ada untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang lebih inovatif dan mudah diterima oleh para siswa. Salah satu bentuk teknologi yang saat ini banyak digunakan dalam bidang pendidikan adalahCanva merupakan salah satu software desain grafis yang dapat diakses oleh semua orang dengan mudah. Di dalamnya terdapat beberapa fitur yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan media pembelajaran yang lebih menarik seperti template desain untuk power point atau poster, animasi, hingga video.
Meskipun demikian, Canva tergolong baru jika dibandingkan dengan software sejenis lainnya. Selain itu masih terdapat pengajar yang masih belum mengenal Canva yang dibuktikan dengan rerata hasil pretest sebesar 68.37 dari 100 dengan nilai paling kecil sebesar 40 dari 100. Kondisi ini terutama terjadi pada pengajar di sekolah - sekolah yang minim akses internet yang terletak di kawasan perkebunan PTPN. Selain itu faktor usia dan perbedaan generasi juga mempengaruhi tingkat literasi teknologi pengajar mengingat mereka tidak terlalu mengikuti perkembangan teknologi yang ada.Â
Oleh karena itu Mahasiswa KKN 307 Desa Karangharjo kemudian menyelenggarakan pelatihan Canva untuk para pengajar yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi pengajar dalam hal pengembangan media pembelajaran digital yang kreatif dan interaktif.
Kegiatan pelatihan Canva ini diadakan pada tanggal 29 Juli hingga 1 Agustus 2024 di tiga sekolah yang berada di Desa Karangharjo, yaitu SDN 1 Karangharjo, SDN 10 Karangharjo, dan SMP PGRI 2 Glenmore. Pelatihan tidak hanya diikuti oleh pengajar yang berasal dari tiga sekolah tersebut tetapi juga oleh pengajar dari SDN 3 Karangharjo, SDN 4 Karangharjo, SDN 5 Karangharjo, SDN 7 Karangharjo, SDN 8 Karangharjo, dan SDN 12 Karangharjo. Dalam kegiatan pelatihan Canva ini, para peserta, yang terdiri dari para guru, tidak hanya menerima materi secara teoritis terkait dengan desain, tetapi juga terlibat dalam lokakarya interaktif .Â
Dalam lokakarya ini, para guru diarahkan untuk membuat desain bahan presentasi atau Power Point bertemakan lingkungan yang ditujukan untuk memperdalam pemahaman mereka mengenai penggunaan Canva sebagai media pembelajaran. Dalam sesi praktik ini, para  guru menerapkan konsep dan teknik yang telah dipelajari untuk merancang presentasi yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga informatif. Selama sesi praktik, mahasiswa KKN sebagai fasilitator kegiatan memberikan arahan serta umpan balik secara langsung untuk membantu menyempurnakan desain yang telah dibuat oleh peserta. Setelah sesi praktik berakhir, para guru kemudian diarahkan untuk mengisi post test untuk menguji pemahaman setelah sesi teori dan praktik selesai dilaksanakan.
canva yang diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN 307 memberikan memberikan manfaat dan dampak positif bagi para guru diantaranya untuk menunjang dalam pembuatan media pembelajaran yang lebih interaktif. Naimah, Salah seorang guru dari SDN 10 Karangharjo, menuturkan "...kalau buat saya pribadi saya senang diajari yang seperti ini (canva), saya tidak mau menjadi guru yang seperti ini terus, ya sudah mengerti sedikit canva meskipun untuk membukanya masih lupa - lupa...". Selain itu terdapat juga guru bernama Yulia yang secara langsung menggunakan canva untuk menunjang studi PPGnya yang dapat menunjang karirnya sebagai seorang guru di SDN 10 Karangharjo.
Menurut tanggapan beberapa guru, pelatihanPelatihan canva yang dihadirkan oleh mahasiswa KKN 307 memberikan dampak positif bagi para guru di SDN 1 Karangharjo, SDN 10 Karangharjo, SMP PGRI 2 Glenmore, dan beberapa SDN lainnya. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kemampuan dan pengetahuan yang diukur melalui peningkatan hasil post test yang sebelumnya telah disebarkan kepada para guru pasca pelatihan. Berdasarkan hasil post test terjadi peningkatan yang signifikan dimana rerata posttest sebesar 88.61 dengan nilai minimum sebesar 70 dari 100.Â
Selain itu para guru juga antusias dalam mengikuti pelatihan meskipun terdapat kendala sinyal internet yang terkadang menghambat jalannya pelatihan. Kendala ini tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus belajar dan berpartisipasi aktif dalam setiap sesi yang diadakan. Hal ini menunjukkan bahwa para guru sangat menyadari pentingnya menguasai keterampilan digital dalam era pendidikan modern. Melalui pelatihan ini, diharapkan para guru dapat mengembangkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H