Ruth adalah wanita yang sangat ambisius. Termasuk terobsesi punya cita-cita sebagai staf kantor pos. Tidak sekadar tentang cita-cita, tapi lanjutan cerita setelah si tokoh utama jadi staf kantor pos yang jauh lebih menarik. Perjumpaan dengan seorang anak penyandang leukemia semakin menguatkan.Â
Adalah Wini si anak yang sedang sakit Leukimia justru membuat Ruth ingin menjadi penolong si anak. Makin intens drama kisah Kartu Pos Wini ini ketika sahabat pena Ruth memberi hadiah kejutan, meluluskan proposal pengobatan ke Amsterdam, Belanda.Â
Kartu Pos Wini (KPW) juga menarik, selain isu tentang penyakit kanker, juga romansa, kisah cinta Ruth dan Reza, sang sahabat pena. Sisi lain dari daya tarik Kartu Pos Wini (KPW) adalah keinginan pembuat film mengangkat isu penyakit kanker.Â
Film Kartu Pos Wini menjadi semacam literasi bagaimana menjadi keluarga, sahabat dan kerabat memperlakukan penderita kanker. Itu sebabnya, Sinemata menggandeng Yayasan Kanker Indonesia dalam memproduksi Kartu Pos Wini.
Yayasan Kanker Indonesia memiliki jaringan cabang di seluruh Indonesia. Peran YKI sudah diakui lebih dari empat dekade perannya. Sinemata sebagai rumah produksi ingin Kartu Pos Wini bisa menjadi penyemangat bagi para penyintas kanker untuk terus semangat.
 Sinemata merencanakan rilis Kartu Pos Wini di 4 Februari 2022. Tanggal 4 Februari bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H