Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akhir Hidup Sang Don Juan yang Mengenaskan

11 November 2019   19:09 Diperbarui: 11 November 2019   19:17 2527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang teman mengabarkan, beberapa hari yang lalu Indra, teman lama kami juga, telah meninggal dunia. Sebelumnya Indra memang telah lama mengidap penyakit gula. Diabetes.

Terakhir saya melihatnya enam bulan lalu. Saat saya lewat di objek wisata. Dekat tempat tinggalnya. Dia sedang nongkrong di depan kios di dekat gerbang masuk objek wisata itu.

Semula saya tidak menyangka kalau orang yang melambaikan tangan itu adalah Indra. Saya hanya membalas dengan sedikit senyum dan anggukkan saja. Apalagi ketika itu lalu-lintas sedang ramai. Ditambah pula oleh kendaraan yang keluar-masuk tempat wisata.

Hanya saja setelah istri saya yang duduk di sebelah menyebut namanya, lalu berceloteh tentang kondisinya saat itu, baru saya ngeh.

Sungguh. Saya sama sekali tidak kenal sosok orang yang tadi melambaikan tangan ke arah kami. Selain kurus dan kulitnya sudah berkeriput, sekilas saya melihat kondisinya begitu lemah.

Hanya saja istri saya menjelaskan, keadaan Indra sudah berubah sejak kena diabetes. Bahkan ketika kebetulan bertemu dalam suatu kesempatan, istri saya menganggap Indra seperti mengalami depresi juga. Hal itu tertangkap dari pembicaraannya yang tidak jelas. Boleh dikatakan tidak pernah nyambung.

Memang istri saya juga mengenal Indra. Selain mantan adik ipar Indra adalah teman sekolah istri saya, juga siapa sih yang tidak mengenal Indra di daerah kami?

 Ya. Selain dikenal sebagai salah seorang bintang sepak bola di daerah kami, Indra pun selalu membuat iri kami, teman-temannya. Betapa tidak, dia menjadi pujaan kaum wanita. Dan banyak wanita yang bertekuk lutut padanya. Tak terkecuali wanita yang sudah bersuami sekalipun.

Memang selain sebagai bintang sepak bola, dengan posisi sebagai penjaga gawang, dia pun  lumayan ganteng. Selalu ramah kepada siapa pun. Apa lagi terhadap kaum hawa.

Banyak sekali kasus yang berkelindan seputar perempuan menimpanya. Mulai digebuki orang karena  merebut pacarnya, sampai meringkuk di tahanan polisi karena meniduri istri orang. Dan sebelumnya digerebek warga satu kampung, lalu dihajar habis-habisan. Hingga diproses sesuai hukum yang berlaku.

Herannya, sampai usia kami menjelang setua sekarang ini, Indra masih saja tetap dengan kelakuannya. Sampai-sampai dia dijuluki Don Juan. Sepertinya tak pernah ada kata kapok dalam kamus hidupnya.

Yang membuat kami, teman-temannya, tak habis pikir, adalah ketabahan istrinya. Walaupun suatu ketika Indra ditangkap ronda malam, karena ketahuan malam-malam masuk ke rumah seorang wanita bersuami yang juga tetangganya, sementara suami perempuan itu sedang berada di luar kota.

Lalu digerebek di saat dua insan berlainan jenis itu sedang berbugil-ria dalam kamar, istrinya jangankan marah-marah, bahkan sampai meminta cerai! Tidak. Istrinya malahan menyelamatkan Indra dari amukan warga. Dikatakannya kepada warga kalau saat itu Indra salah masuk rumah. Disebabkan sedang mabuk berat. Ya, mabuk karena minuman keras yang ditenggaknya.

Apa boleh buat. Kami pun hanya bisa geleng-geleng kepala dengan sikap istri Indra. Padahal Indra pun sejak sebelum menikah hingga sekarang memiliki lima orang anak, belum pernah memiliki pekerjaan tetap. Saya sebut demikian sebagai ungkapan yang halus dari kata penganggur.

Untuk menafkahi keluarga, maka istrinyalah yang menjadi tulang-punggung. Sejak lama membuka rumah makan di dekat objek wisata, yang dekat dari tempat tinggalnya.

Memang sehari-harinya hanya luntang-lantung tidak jelas. Tapi walau begitu, kalau bicara penampilannya, Indra selalu terlihat keren. Bercelana jean dengan merk terkenal, atasannya pun tidak jauh berbeda. Demikian juga sneaker pun yang harganya lumayan. Pokoknya berpenampilan anak muda. Ditopang lagi dengan sepeda motor kelas premium. Lengkap sudah gaya glamour Sang Don Juan kita yang satu ini.

Akan tetapi menjelang ahir hidupnya, usaha istrinya jatuh bangkrut. Indra sendiri jatuh sakit. Penyakit gula menggerogoti hidupnya. Untuk berobat saja Indra kesulitan dengan biayanya.

Sungguh mengenaskan memang mengenang kehidupan teman kami yang satu itu.

"Apakah semua itu karena balasan dari Tuhan yang mahakuasa?" cetus teman yang tadi mengabarkan kematian Sang Don Juan.

Sesaat saya menunduk, lalu, "Bisa jadi... " sahut saya setengah bergumam pelan. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun